Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

puisi : Teman Baru Seumur Fajar

Engsel pintu bangsal berderak Balai besi beroda didorong masuk Terkulai paruh baya bergelayut infus Menyusur ruang berbalai enam Di pojok dekat kamar kecil, digotong ke balai kayu Tak sanggup menyapa Tatapan selamat datang tak bersambut Balai sebelah melempar senyum  Senyum bercampur tanda tanya Sakit apa Kau? Siang mulai menyapa Suara lirih pecahkan hening Tanpa pembuka menyodok lemah "Tertawapun butuh teman" "Dunia sesenang ini membuatku konyol"  "Konyol mendapat teman baru... Kau!"  Mendelik menuding ujung balai Suster rawat datang Tergopoh dengan balai besinya Menggotong kembali sang paruh baya Kerabat tersenyum hambar Lenyap di balik pintu sal Teman baru seumur fajar Tinggal kesan tebal makna Kebenaran seorang teman baru Sakitpun butuh teman yang benar (*)  onetburton 20062022  

Postingan Terbaru

humor tikus dan obat penenang

cerpen: Lentera Tua

Login Kompasiana, Cara Mujarab Sederhana

puisi ~ bangkit