puisi~Senin
seperti di waktu yang lain
hari ini aku berjumpa senin lagi
dia bertanya kabar
tentang pandemi
tentang tingkah rasis
tentang banjir bandang
tentang gunung meletus
tentang tanah longsor
tentang penganggur yang dipundaknya memanggul harapan tak boleh keluar rumah
tak lupa, dia juga berkabar
tentang kematian-kematian
tentang kelahiran-kelahiran akronim
tentang merek vaksin penangkal pandemi
tentang grafik-grafik
tentang setahun bangkit kerisauan pemimpin
namun sepertinya aku lupa
bertanya kabar
bagaimana senin membayar sekolah anak-anaknya
bagaimana senin mengalahkan kerakusan manusia akan hak kawannya
bagaimana senin melupakan koruptor-koruptor
bagaimana senin tak sanggup mengajarkan kereligiusan akanNya adalah setara dengan virus mematikan yang terlalu kecil untuk disapa
wahai senin..bagaimanapun kau sudah hebat untuk hari ini..menghadirkanku berita, ubi rebus, dan air hangat irisan lemon
--------------

Komentar