Tips Menyiasati Sering Tersumbatnya Tandon Air Rumahan
Penampungan air rumahan berupa tandon atau tangki air masih banyak digunakan dalam masyarakat.
Penggunaannya memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihannya tentu pada saat-saat listrik mati, tak perlu risau akan air. Masih ada cadangan.
Sumber air umumnya berasal dari sumur bor. Menggunakan mesin pompa air seperti lazimnya. Walau ada juga yang menampung air dari PDAM.
Nah yang sering menjadi kendala dan umumnya menjadi kelemahan dari sistem penampungan menggunakan tandon ini adalah seringnya terjadi sumbatan. Ini disebabkan oleh kualitas air yang kurang baik.
Di banyak tempat, air tanah yang tersedot hingga sampai ke tandon, kalau dicermati kasat mata akan terlihat ada bintik-bintik hitam halus. Hal inilah yang lama kelamaan akan menggumpal pada pipa saluran instalasi. Hingga pada akhirnya menyumbat secara keseluruhan.
Alangkah ribetnya kalau itu sampai terjadi. Instalasi saluran air rumah tangga sudah pasti berliku. Belum lagi kalau penyumbatan terjadi pada pipa yang ditanam. Tentu banyak biaya dan waktu terbuang.
Menyiasatinya sesungguhnya mudah. Namun tentu tidak benar-benar menjadi bebas sumbatan. Sumbatan akan tetap terjadi. Namun akan lebih tenang menghadapinya. Dan memahami langkah-langkah yang akan diambil. Kecuali kualitas air tanah benar-benar bersih.
Tips ini yang pasti sangatlah membantu. Apabila suatu saat dalam jangka waktu tertentu, misalnya enam bulan, mulai muncul tanda-tanda akan tersumbat. Diantaranya keluaran air keran yang lemah. Maka dengan menerapkan tips ini, tinggal membersihkan atau mengganti saringan pada 'rancangan rangkaian pipa' masuk yang terletak di dalam tandon.
Tandon pada umumnya mempunyai tiga saluran. Satu di bagian atas untuk saluran masuk dari mesin pompa. Dua saluran di bagian bawahnya adalah saluran ke instalasi dan saluran untuk pengurasan.
Titik pokok permasalahannya ada pada saluran keluar yang menuju ke instalasi.
Ratusan liter air yang memenuhi tandon hanya melewati satu saluran yang melayani beberapa keran adalah hal yang tentunya berat.
Apalagi misalnya keran-keran semua terpakai. Ini tentu tidak akan menjadi masalah kalau kualitas airnya bagus. Bersih. Namun pada kualitas air yang buruk, satu saluran tersebut dan tanpa saringan akan mempercepat terjadinya penggumpalan hingga penyumbatan.
Dengan memberi kualitas air yang lebih bagus untuk melewatinya, maka sebagian besar permasalahan sudah dapat teratasi.
Rancangan rangkaian pipa cukup sederhana. Hanya menggunakan beberapa soket overloop. Serta beberapa buah soket T. Ukurannya mengikuti ukuran saluran keluar. Sesuai gambar. Umumnya ukuran saluran keluar adalah 1 inch. Agar ruang tangkap air lebih leluasa sebaiknya dipasang soket overloop 1 inch ke 2 inch. Ini sudah cukup. Karena bisa dipasang hingga beberapa buah. Mirip membentuk ranting pohon.
Di ujung soket diberi saringan dengan cukup diikat kawat tembaga agar tidak berkarat. Bisa menggunakan kain strimin berbahan plastik. Cukup dua lapis saja sudah bagus.
Rancangan rangkaian pipa ini begitu banyak ada sambungan. Agar suatu saat mudah membersihkannya, sebaiknya tiap sambungan pada rancangan, tidak perlu diberi lem.
Agar aliran lebih kencang, dapat memanfaatkan saluran kuras digabungkan dengan saluran keluar. Agar fungsi kurasnya tetap berguna, tinggal diberi stop kran. Di mana saat akan menguras, aliran ke instalasi rumah tinggal ditutup.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah stop kran tersebut sebaiknya dibungkus kain tebal agar awet dan tidak mudah patah. Terutama stop kran yang berbahan plastik. Dan langsung terkena sinar matahari. Untuk menghindari kerapuhan.
Satu lagi yang perlu diperhatikan, siapkan waktu secara berkala. Bisa tiga bulan sekali, enam bulan sekali untuk memeriksa dan membersihkan saringannya. Kalaupun lupa, kran di dapur boleh mengingatkan. Kalau kucurannya irit, segeralah periksa ke atas.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar. Semoga berguna. **
Komentar