Puisi | Bibir Jurang Resesi
Dua malam sudah berlalu
Indonesia berdirgahayu
Dalam suasana hati yang sayu
Roda negeri berputar balik malu-malu
Lembamnya resah menghalau wabah baru
Anak-anak tidak di kelas
Orang tua memilah uang beras
Penghasilan terjun bebas
Pekerjaan beralih deras
Kondektur negeri bergaya tanggap keras
Menjulurkan bantuan berkelas
Khalayak ramai menunggu dan bergegas
Berharap doa enggan menguap bagai gas
Wabah menggelinding
Harapan menggelandang
Angka-angka menggelundung
Rasa dongkol menggelondong
Detik sudah menjadi bulan
Bulan akan menahun
Tak dinyana
Sampailah Indonesia
Di bibir jurang resesi
Beruntung masih di bibir
Usah ragu Tuan Kentir
Hayo bantingkan tulang lebih melintir
Agar tidak terkunyah dan tertelan jurang getir
Ancang-ancangkan jengahmu
Tarik kencang urat ototmu
Dari bibir enyahkan ragu
Lampaui jurang daratkan harapan baru
Denpasar, 19~08~2020

Komentar