Humor | Rintik Humor
"Apakah humor itu?" pertanyaan ringan yang menggelayut. Menggelayut berarti berat. Tentu tidak ringan. Yang ringan saja menggelayut. Bagaimana dengan yang berat? Tentu akan tenggelam. Agar tidak tenggelam dan tetap menggelayut, mari yang ringan-ringan saja.
"Oh humor? ...mudah..Suatu hal yang lucu. Sanggup membuat tertawa. Setidaknya tersenyum. Terbuat dari bahan-bahan serius. Kemudian dipasang-pasangkan sedemikian rupa. Sengaja dipasang salah-salah agar orang yang melihat tertawa. Misalnya, kau yang sudah tua ini mengenakan kemeja batik terbalik saat ke kondangan. Dan salah alamat pula di masa musim kawin."
***
"Mengapa kau tertawa melihat dia? Bukankah dia sedang serius? Apanya yang lucu? Tidak ada yang lucu pada dirinya."
"Aku menertawainya bukan karena dirinya. Tapi karena kelakuannya. Dia baru saja mengacung-acungkan tinju. Dia sudah menyepelekan seseorang. Dia sudah menganggap orang itu adalah babunya. Dia juga bilang orang itu dulu sering mengurut punggungnya kalau sedang masuk angin. Memasakinya bubur tatkala sakit. Dan yang membuat sakit perut menahan tawa, orang itu seharusnya sudah sadar kalau begitu sering dikerjain. Orang itu adalah kau."
**
"Kapan kau akan berhenti mengundang tawa?"
"Apakah kau merasa aku mengundang tawa?"
"Tentu.. pasti.. Karena kau berceloteh di depanku. Kau selalu mengumbar kalimat yang seakan-akan memaksaku tertawa. Itu menyakitkan aku. Karena aku sedang sakit gigi."
"Berarti selera humormu tipis. Sakit gigimu saja mengalah. Padahal aku tidak sedang melancarkan humor."
**
"Mengapa ada orang tertawa sampai meninggal? Siapa yang harus disalahkan?"
"Kau! kaulah yang harus disalahkan. Mengapa kau mencari kesalahan atas meninggalnya orang yang sedang tertawa?"
**
"Humor apa yang paling lucu yang pernah kau dengar?"
"Humor tentang orang lomba memancing di kolam ikan."
"Coba kau ceritakan."
"Seorang peserta lomba yang belum juga umpannya tersentuh ikan, menunjukkan gejala kurang bergairah. Malas-malasan. Menyadari itu, istrinya datang membawakan makan siang. Gurami bakar yang sungguh besar."
"Lalu apa yang terjadi?"
"Ya dimakanlaah.. Masa diinjek?"
"Lucunya di mana?"
"Bukannya tadi kau tanya hal terlucu buat aku? Kalau kau belum menemukan lucunya, itu urusan kau."
**
"Apakah benar humor bisa membuat panjang umur?"
"Benar. Itu diucapkan bule-bule. Kita hanya meniru saja. Coba kau perhatikan saat bule menonton sebuah atraksi. Mereka akan berteriak bersahutan, huuu....moore...huu...mooore...."
"Apa hubungannya dengan umur panjang?"
"Kalau kau mati bagaimana kau akan menyaksikan atraksi itu lagi?"
**
..akan disambung..

Komentar