Humor | Asteroid Tamu

Samudji sedang membaca berita di sebuah portal berita online. Berjudul Asteroid Raksasa akan Menghampiri Bumi pada Bulan April. Tepatnya tanggal 29.

Dia merasa tergelitik pada bagian bawah setelah berita. Yakni pada tanggapan atau reaksi pembaca terhadap berita tersebut.

Tertulis untuk reaksi Senang 40%, Terhibur 20%, Terkejut 20% dan Takut 20%.

Sementara pilihan reaksi yang lainnya seperti, Terinspirasi, Bangga, Sedih dan Marah tidak memperoleh suara alias nol.

Berita naik jam enam pagi dan Samudji membacanya jam sepuluh malam pada hari yang sama. Ada rentang waktu enam belas jam. Cukup untuk meraup pembaca.

"Berarti suara yang masuk bolehlah diperhitungkan," demikian pikirannya menimbang.

Walau pengamat NASA memprediksi Asteroid tidak sampai menghantam bumi, rasa was-was sempat terlintas di benak Samudji. Tentu oleh karena ukurannya yang begitu besar. Lebarnya mencapai 17 hingga 40 kilometer.

"Iya...aman kalau tidak sampai masuk lapisan atmosfir bumi. Kalau sampai masuk dan tidak habis terbakar? Wah..tentu ini bahaya.."

Belum habis pikirannya mereka-reka, datanglah Anas bekas kawan SD-nya.

Gelitik nakal pikirannya seperti gayung bersambut. Samudji ingin mengetahui reaksi Anas. Maka diberitakanlah berita itu lagi. Lengkap dengan hasil pollingnya.

"Hehehe...jelas senang dong. Kita kedatangan tamu khan? Iya khan?" sahut Anas dengan suka cita.

"Masa kau tidak suka tamu? Seperti aku ini. Datang menemuimu. Aku menjadi tamu. Apa kau tidak suka? Tentu kau suka. Buktinya kau banyak senyum. Gerak tubuh kau enak dan tidak mengusir aku."

Penalaran Anas berlanjut bahkan lebih menderu-deru.

"Kau pernah lihat film E.T.? Kau tahu Welsh? Mahluk luar angkasa itu? Heyy..kau tahu film nggak? Bengong..kau..Heyy.. Saam...," sosor Anas menyadarkan Samudji yang sedang terpana menyaksikan pemandangan di hadapannya.

"Welsh itu khan tamu juga. Nah tentunya si Asteroid..yang kau sebut itu juga tamu. Mudah-mudahan saja mendarat di sini. Kalau boleh ya di rumah akulah. Biar aku bisa terkenal..hehe.." senang bukan kepalang Anas akhirnya sanggup membuat Samudji terbengong-bengong.

"Hey..Anas...Asteroid itu batu. Baaa... tuuu.. Kau tahu batu?... Tadi dalam berita sudah aku katakan..asteroid itu batu!" sergah galak Samudji berusaha meredam kemelencengan jalan pikiran kawannya.

Anas tak mau kalah. Sahutannya lebih galak lagi.
"Baik! Rupanya kau sudah lupa. Kau masih ingat Ponari? Batu Ponari? Itu batu Saam... Baaaaaa...tuuuuu....!"

"Baik..baik...kau boleh bereaksi senang...senang kau itu, senang yang aneh! Siap-siap saja kalau benar Asteroid itu mampir ke rumahmu..agar aku tambah yakin kepala kau itu benar-benar batu!," ujar Samudji sambil ngeloyor pergi. **

Komentar

Postingan Populer