Humor | Mukhson dan Kaca Pembesar

Mukhson baru saja memasuki kamar kost dengan membawa paket kiriman. Tidak biasanya dia sembunyi-sembunyi membuka sebuah paket.

Sedari pagi dia terlihat agak gelisah. Menunggu datangnya paket. Diam-diam Rasuli memperhatikan gelagat karibnya itu.

"Haa..haa..hhaaaa...huaa.. Haa...," lantang terbahak tawa Mukhson terdengar dari arah kamar. Rasuli kaget. Segera mendorong pintu kamar. Khawatir kawan karibnya kesurupan.

"Apa apa Son? Heboh benar kau.."

Terlihat kemasan paket sudah porak poranda di atas kasur. Seakan dibuka secara paksa dan tergesa-gesa. Mukhson duduk di bibir dipan. Matanya berair. Tentu karena terbahak yang amat sangat.

Tangannya menggenggam sebuah kaca pembesar. Terlintas seperti kaca pembesar mainan. Karena warnanya yang menyolok.

"Heyyy..Son ada apa kau..heh?" Rasuli mengulang lagi rasa penasarannya.

"Ini.. Sul..masa aku dikirimin kaca pembesar? Mainan pula? Dari plastik pula? ..kurang ajar habis kawanku itu... Akan aku balas dia... Akan aku balas dia Suulll...," seru Mukhson mengulang-ulang bersemangat. Genggamannya sampai meninju-ninju.

"Iya aku tahu ini kaca pembesar mainan. Apa salahnya kawan kau itu? Apa salah kirim ?" tanya Rasuli dalam kepenasaran yang meningkat.

"Dia, kawanku itu mengaku punya alat pembesar burung. Pembesar alat vital Sull! Ya jelas aku tertarik. Berapapun harganya aku beli. Mahal Sull... Kurang ajaarrr...!" ujar Mukhson seperti tak sadar mengaku begitu polos.

Merekapun tergelak menggetarkan kamar kost nan sempit itu.

"Seorang kawan yang cerdas. Sungguh cara meminjam uang yang elegan pada seorang yang super pelit," pikir Rasuli dalam gelak tawa.**

Komentar

Postingan Populer