Humor | Pak Eko, Gaya Sentrifugal dan Corona 2000

Pak Eko sedang menikung! Ekonomi sedang menikung! Gerbong ekonomi dunia sedang menikung tajam!
Hati-hati!
Bagi yang tidak kuat dan berlebihan gaya, akan terhempas gaya sentrifugal. Terlempar ke luar jalur. Masuk jurang. Binasa dan tinggal nama.

Bu Eko mendapati suaminya dengan rona wajah yang tegang. Seperti tidak ada kehidupan di hamparan wajah lelaki belahan jiwanya itu. Senyum tipis yang selalu hadir pada jenis wajah baby face itu, pagi itu buyar. Kabur terhempas detak jantung yang brutal.

"Bu...siapa yang parkir di tikungan sana? Parkir kok gak kira-kira. Hampir saja aku menabraknya tadi..," ujar Pak Eko setengah berteriak. Tangannya masih gemetar menunjuk ke arah tikungan tajam beberapa puluh meter dari rumahnya.

Baru saja akan menyahut ujaran sang suami, tiba-tiba terdengar melolong jeritan minta tolong.

Seorang ibu pejalan kaki terlihat berteriak minta tolong dari arah tikungan. Beberapa orang mendekat. Pak Eko dan istrinya berlarian turut menghampiri sang ibu pejalan kaki. Sang ibu menunjuk-nunjuk ke arah jurang dangkal berpekat semak belukar.

Tergeletak seorang lelaki paruh baya. Sepeda motornya rebah di bibir jalan. Hampir turut jatuh menimpanya. Dua orang turun memberi pertolongan.

Pak Eko menarik nafas panjang. Kepalanya menggeleng. Pandangannya berpaling pada mobil tua yang parkir tepat di tikungan jalan. Setengah badan mobil ada di badan jalan. Sepertinya sedang mogok. Ditinggal pemiliknya begitu saja. Sebuah sedan tua keluaran akhir abad 20. Sedan yang bergengsi pada masanya. Sedan Corona 2000.

"Oh.. Corona..," tiba-tiba pikiran Pak Eko menjalar ke mana-mana. Mampir ke mana-mana. Beberapa detik pikirannya menjalar dan menjelajah, tanpa sadar mulutnya berteriak tipis sedikit melengking.

"Aku Indonesia..dan aku bisa..iyaaa...akuu.. Bisaaaaaa...Bapak itu terkena gaya sentrifugal...kuda-kudanya lemah.. Pondasinya loyo... Dia terpental...hehe.."

Beberapa orang sekitar menyorotnya tajam. Pak Eko belum sadar. Pikirannya sedang berkuasa.

"Hey.. Paaak..apa apaan awakmu.. ngigau..bikin malu saja...tidak turut menolong..malah nyebut bapak itu ugal-ugalan... Awakmu itu yang ugal-ugalan... Hayooo pulang... Puulaaangggg!!!" ujar Bu Eko menyeret lengan lelakinya.***

Komentar

Postingan Populer