Humor || Ganti Ban Cara Elegan
Jam digital dashboard menunjukkan pukul 00.20. Berarti sekarang pukul 23.20. Waktu Indonesia bagian barat. Baru saja kami lepas dari sesaknya penyeberangan antar pulau. Aroma pelabuhan Ketapang sudah mulai reda.
Malam H-3 Jalur pantura terasa padat. Padahal malam hari. Berbagai jenis kendaraan berbaur. Lebih banyak membawa misi mudik. Hari raya Idul Fitri sudekat.
Kami dua rombongan. Dua mobil. Dua keluarga. Saya dan seorang kawan lama, Parse. Saya mengolah roda kemudi Jeep Trooper, Parse mengembala VW Combi asli buatan Jerman.
Berbekal alat komunikasi radio genggam, HT, handy talky, mudah bagi kami saling lempar suara.
"Net.. mataku sudah lima watt," terdengar suara kemeresek Parse bercampur sinyal.
"Bagaimana? Istirahat? Hayoo.. Aku juga pingin ngopi.."ujar saya antusias.
Saya memilih minggir di tempat yang lebih lengang. Terang di bawah lampu penerangan jalan. Di seberang jalan tampak pos polisi dadakan. Di papannya tertulis Posko Lebaran. Sepintas terlihat dua orang polisi berjaga.
VW parkir di depan Trooper. Lahan pinggir jalan itu cukup luas. Ditumbuhi rerumputan. Nyaman diduduki. Rupanya tidak salah pilih tempat. Dijaga pula oleh polisi di seberang.
Kopipun diseduh. Rokok disulut. Asapnya pecah terhembus angin sepoi. Habis saling lempar kata beberapa bait, Parse bangkit dari duduknya.
"Aku pemanasan dulu..ya.. Cepat benar mataku ngantuk..hayoo Net..panasin badanmu biar tembus sampai Paiton," ujar Parse sambil tangannya bergerak-gerak seperti burung hendak terbang.
Tak mau ketinggalan saya pun akhirnya turut memanasi badan. Tentu berguna untuk mengusir kantuk.
Hampir bermenit - menit kami berjingkrak dan bergerak-gerak. Akhirnya diputuskan melanjutkan perjalanan.
Tetapi pandangan saya tertahan pada ban kiri belakang VW legenda itu.
"Bro.. Ban mu kempes."
"Waduh.. Yah.. Mesti ganti neh.."
Parse, walaupun berbadan gembul tergolong lelaki cekatan. Tak sampai sepuluh menit, ban sudah berganti.
"Hayo Net.. Jalan.."
Baru akan melangkah ke mobil, terlihat seorang polisi tergopoh-gopoh menyeberangi jalan. Kami saling toleh. "Wah pasti ada yang tidak beres.."
Semakin dekat polisi itu, kami berdua sudah bersiap-siap menghadapi segala kemungkinan.
Masih dengan nafas yang belum teratur pak polisi itu berujar, "Salut saya dengan anda-anda ini. Ini patut menjadi contoh buat pengguna jalan. Sebelum mengganti ban, saya lihat anda berolah raga. Malah sebelumnya diawali dengan berdiskusi sambil ngopi. Baru kali ini saya melihat cara kerja seperti ini. Boleh tahu siapa nama anda?"
Kami pun saling toleh untuk kedua kalinya. **

Komentar