Sosbud | Polah Buzzer Hantu Baik
Buzzer seperti halnya Buser, Buru Sergap. Unit Polisi itu. Hantu bagi pencoleng, penyamun dan sejawatnya. Baik buat masyarakat yang baik.
Kelahiran Buser dibidani Pencoleng, penyamun dan sejawatnya. Posisi Buser jelas. Sepanjang waktu memburu sang bidan.
Kelahiran Buzzer dibidani kepentingan. Sepanjang kepentingan tercapai. Dia rehat. Mengumpulkan amunisi untuk kepentingan yang lain.
Buser milik rakyat. Dibayar oleh rakyat. Memburu musuh rakyat (baca: niat jahat kepada rakyat)
Buzzer milik kepentingan. Akan tetapi tidak semua dibayar oleh kepentingan. Ada yang tergerak oleh karena niat belaka. Berdasarkan daya pikir dan keyakinan.
Sampai di sini sudah mulai berbeda.
Fenomena Buzzer
Buzzer semacam alat. Alat yang hidup, bernyawa. Berotak. Berarti perlu makan. Makanannya ada dua macam. Makanan untuk hidup dan makanan untuk otak.
Pada sebuah negeri yang sudah tercukupi pangan dan tingkat suplai nutrisi otak yang baik (baca: pendidikan yang baik), inilah faktor yang mempengaruhi kualitas Buzzer. Apakah Buzzer akan mendukung kepentingan yang mempercepat rubuhnya negeri atau memperkuat tegaknya negeri.
Apakah Buzzer lebih kuat mendukung kepentingan kontra kemanusiaan ataukah sebaliknya.
Indonesia menerima gempuran teknologi nirkabel dalam kondisi perekonomian yang cukup stabil. Tingkat pendidikan boleh dikata bagus.
Sepanjang sepak terjang Buzzer tidak membahayakan keutuhan negara, kehadirannya tentu positif.
Ambil contoh misalnya saja PSSI tanding lawan PSSI-nya Malaysia. Bisa dibayangkan ke mana arah panah Buzzer-Buzzer yang sering kali mencetak trending topik itu.
Kalau memakai analisa dialektika, kehadiran Buzzer tentu bagus. Positif pada detik kehadirannya. Menjadi hipotesa. Seperti halnya bayi baru lahir. Keniscayaan. Semua anggota keluarga bergembira. Entah nanti dia bejat itu lain urusan. Masa kemudian dilenyapkan, dibunuh? Ada antitesa yang akan membentuknya. Akan membenturnya. Keluarga, lingkungannya, pendidikannya. Kemudian menghasilkan sintesis, menghasilkan anak, pemuda, pribadi yang baik. Sintesis, bentukan yang baru itu akan menjadi hipotesa baru. Begitu terus.
Saya meyakini Buzzer republik ini bagai bayi yang baru lahir itu.**

Komentar