Humor || Mari Tersesat

Kobin melintasi jalur padat itu hampir setiap hari. Baik saat berangkat maupun saat pulang.

Ada hal yang menggelitik pikirannya. Mobil boks warna putih sering kali ditemuinya saat berangkat kerja. Sering kali pula dia melaju di belakangnya. Sopirnya sungguh lihai. Tangkas dan cekatan menyusup di kerumunan roda-roda. Seringkali Kobin lolos dari kemacetan karena selalu mengikuti mobil itu.

Dibalik kekagumannya terbersit rasa kasihan. Sampai pagi itu, di lampu merah, Kobin memepet dekat sang sopir.

"Belum ketemu juga pak?" tanya Kobin setelah membuka kaca helm.

"Apa maksud sampeyan?" sopir brewok tattoan balik bertanya.

"Itu tulisan stiker di belakang?" Kobin menyahut agak keras. Suara knalpot terlalu bising.

"Lha Sampeyan sendiri??" sopir tersenyum lebar.

Kobin mesam mesem saja. Merasa kena timpuk.

Lampu berganti hijau. Mobil boks putih itu melesat meninggalkan Kobin. Stiker yang isinya sudah di luar kepala. Sekali lagi dibaca ulang..
"Jangan ikuti saya. Saya juga tersesat." **

Komentar

Postingan Populer